“Hidup, bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya,” begitulah prinsip Dahlan. … Kemiskinan yang dirasakannya, tidak menyurutkan semangat Dahlan untuk tetap bersekolah meski harus bertelanjang kaki, berjalan puluhan kilometer untuk sampai di pesantren Takeran. Dan tak jarang kakinya melepuh bahkan lecet.